Kamis, 25 September 2008

bab 7 proposisi majemuk

BAB VII
PROPOSISI MAJEMUK
Diuraikan penalaran kategorik bentuknya sederhana sekali. Yaitu terdiri atas 2 pengertian sebagai subjek dan predikat walaupun disusun dalam beberapa kata.
Bertrand Russel adalah seorang matemaatikus dab Bertrand Russel adalah seorang filsuf. Disusun dalam proposisi “ Bertrand Russel adalah seorang matematikus dan seorang filsuf “
I. PROPOSISI HIPOTETIK
Suatu pernyataan yang mempunyai hubungan ketergantungan antara 2 bagian, yang pertama sebagai antiseden (An) ( disimbolkan “p” ) dan kedua sebagia konsekuen ( Ks ) ( disimbolkan “q” )
Dirumuskan “ jika p maka q “
Jika nanti sore tidak hujan saya akan dating ketempat saudara.
A. PROPOSISI EKUIVALEN
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan ketergantungan kesetaraan anatar anteseden dengan konsekuen.
Apabila ketiga sudut segitiga sama besar maka segitiga itu sama sisi
An : Apabila ketiga sudut segitiga sama besar (p)
Ks : segitiga itu sama sisi (q).
Dirumuskan
p ? q dibaca p ekuivalen q
  p setara dengan q
  jika hanya p maka q
  p apabila dan hanya bila q
  jika p maka q dan jika q maka p
  q hanya karena p
1. Ekuivalen Kausalitas
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan kesetaraan berupa sebab akibat.
Pada ahkir 2 tahun pertama jika mahasiswa telah mengumpulkan sekurang2nya 30 SKS dan IPnya sama atau lebih besar dari 2 maka mahasiswa tersebut dibolehkan melanjutkan studi difakultas yang bersangkutan.
(p dan (q atau r) ? ((p dan q) atau (p dan r ))
a (b + c ) = (ab) + (bc)
2. Ekuivalen Definisional
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan kesetaraan berupa pembatasan arti.
Jika disebut Negara demokrasi maka dalam system pemerintahannya rakyatlah yang berkuasa.
Suau definesi yang baik dan tepat apabila rumusan antara yang didefinisikan ( definiendum dengan yang mendefinisikan ( definiens ) harus sejajar mempunyai hubungan timbal balik, mempunyai luas pengertian yang sama.
( A B ) = df(x/x A & xB ? 
Lebih tepat dirumuskan ( A B ) ? (x/x A & xB ?  
3. Ekuivalen Analitik
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan kesetaraan berbentuk penguraian arti,
Jika dia manusia maka berakal budi. Jika membuat sudut 90 derajat maka sudut itu siku- siku.
B. PROPOSISI IMPLIKATIF
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan ketergantungan persyaratan antara anteseden dan konsekuen.
Jika si terdakwa sakit ingatan maka dia tidak boleh dihukum
An : Jika si terdakwa sakit ingatan (p)
Ks : maka dia tidak boleh dihukum (q).
Dirumuskan
p ? q dibaca jika p maka q
  p syarat cukup untuk q
  p maka q
  q karena p
1. Implikasi Logik ( Implikasi impertaif )
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan persyaratan atas dasar isi yang dikandungnya dengan menetapkan konsekuen terjadi dengan terpenuhi anteseden 
Barang siapa memalsu uang akan dituntut dimuka hakim.
2. Implikasi Material
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan persyaratan atas dasar pertimbangan akal yang mengharuskan konsekuen pasti terjadi jika anteseden terpenuhi.
Hujan turun maka jalan menjadi basah
C. PROPOSISI PROBLEMATIK
Pernyataan majemuk yang hubungan ketergantungannya bersifat kemungkinan antara anteseden dengan konsekuen, dalam arti antiseden terjadi belum tentu menyebabkan konsekuen, demikian juga konsekuen terjadi belum tentu dikarenakan adanya anteseden. 
Jika p mungkin q dan jika q mungkin p.
Apabila komunis berkembang lagi di Indonesia maka keamanan Negara akan terancam.
Jika p mungkin menyebabkan q, q mungkin karena p
Jika mengubah isi pembukaan maka Negara akan bubar, atau dengan rumusan lain: mengubah isi pembukaan berarti pembubaran Negara. 
II. PROPOSISI DISJUNGTIF
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan anatar 2 bagian yang keduanya sebagia pilihan ( disjungtif ) yaitu bagian pertama dan bagian kedua
Pilihan pertama ( P1 ) biasa disimbolkan “p’
Pilihan kedua ( P2 ) biasa disimbolkan “q”
Bila si terdakwa seorang pembunuh atau seorang pencuri harus diajaukan ke pengadilan.
P1 : Bila si terdakwa seorang pembunuh “p”
P2 : atau seorang pencuri “q”
Berdasarkan pengatauannya dibedakan dalam,
A. DISJUNGSI EKSLUSIF ( jika ke2 pilihannya tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ke3 )
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan saling menyisihkan antara 2 bagian, yakni antara bagian pertama (P1) dan bagian kedua (P2) tidak dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ke3 (K3).
Pimpinan Negara Indonesia kelahiran jawa atau sumatera adalah sama kedudukannya.
P1 : Bila si terdakwa seorang pembunuh “p”
P2 : atau sumatera “q” adalah sama kedudukannya 
K3 : bukan dari jawa dan bukan dari sumatera (p dan q )
p q dibaca p atau q
  p ataukah q
  p atau q ekslusif
1. Faedah praktis Disjungsi Ekslusif
Banyak digunakan dalam bidang hukum maupun percakapan sehari2.
Barangsiapa di muka umum menyatakan permusuhan terhadap pemerintah indoesia, diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun atau pidana denda sebanyak2nya Rp.4500,-
An : Barangsiapa di muka umum menyatakan permusuhan terhadap pemerintah indoesia “p”
P1 : diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun “q”
P2 : atau pidana denda sebanyak2nya Rp.4500,- “r”
K3 : tidak dipidana penjara paling lama 7 tahun dan tidak didenda sebanyak2nya Rp.4500,- ( (-p dan –r) = s ) dirumuska p ? (q v r )  
B. DISJUNGSI INKLUSIF ( jika ke2 pilihannya dapat bersatu tetapi ada kemungkinan ke3 )
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan dapat merangkum antara 2 bagian, yakni antara bagian pertama (P1) dan bagian kedua (P2) tidak dapat bersatu sebagai perpaduan (Pa) dan tidak ada kemungkinan ke3.
Saya berjanji akan datang ketempat saudara besok hari jumat atau hari sabtu.
P1 : Saya berjanji akan datang ketempat saudara besok hari jumat “p”
P2 : atau dating hari sabtu “q”
K3 : datang hari jumat atau hari sabtu (p dan q )
p q dibaca p atau q
  p dan atau q
  p atau q inklusif
1. Faedah praktis Disjungsi Ekslusif
Banyak digunakan dalam bidang hukum maupun percakapan sehari2. atau penalaran2 yang lain.
Barangsiapa memalsu uang atau menyimpan palsu atau mengeluarkan uang palsu dengan sengaja akan dituntut didepan hukum.
P1 : Barangsiapa memalsu uang “p”
P2 : atau menyimpan palsu “q”
P3 : atau mengeluarkan uang palsu dengan sengaja “r”
K3 : akan dituntut didepan hukum (s )
( p q r ) ? s
Kemungkinan terjadinya s ( dituntut dimuka hakim ) ada 7 kemungkinan :
a. Terbukti p dan q dan r yaitu terbukti memalsu uang dan yang menyimpan uang palsu sekaligus juga mengedarkan uang palsu dengan sengaja.
b. Terbukti p dan q tanpa r yaitu terbukti memalsu uang dan yang menyimpan uang palsu saja tidak mengedarkan uang palsu dengan sengaja
c. Terbukti p dan r tanpa q yaitu terbukti memalsu uang dan mengedarkan uang palsu dengan sengaja dan tidak menyimpan uang palsu 
d. Terbukti p tanpa q maupun r yaitu terbukti memalsu uang dan tidak menyimpan uang palsu dan juga tidak mengedarkan dengan sengaja uang palsu 
e. Terbukti q dan r tanpa p yaitu terbukti menyimpan uang palsu dan mengedarkan uang palsu dengan sengaja tidak yang memalsu uang 
f. Terbukti q tidak p maupun r yaitu terbukti menyimpan uang palsu tdak memalsu uang dan tidak juga mengedarkan dengan sengaja uang palsu 
g. Terbukti r tidak p maupun q yaitu terbukti mengedarkan dengan sengaja uang palsu tidak yang memalsu uang dan juga tidak yang menyimpan uang palsu 
Dirumuskan
a. p dan q dan r
b. p dan q tanpa r
c. p dan dan r tanpa q 
d. p tanpa q dan r
e. q dan r tanpa q
f. q tanpa p dan r
g. r tanpa p dan q

2. Penggunaan praktis Disjungsi 
Perumusan disjungsi inklusif yang sebagai anteseden dalam bahasa biasa menggunakan 3 cara, yaitu, ke2 bagian disjungsi dirumuskan sebelum konsekuen, dapat juga sesudah konsekuen atau dipisahkan. 3 cara itu adalah sbb.
a. Anteseden dari implikasi logic yang berbentuk disjungsi, ke2 komponennya didahulukan
Seorang pejabat dengan maksud menguntungkan diri sendiri ( p ) atau orang lain (q ) secara melawan hukum, dengan menyalahkangunakan kekuasaan, mengunakan tanah Negara diatas mana ada hak2 pakai Indonesia, diancam dengan pidana penjara paling lama 6 tahun.
b. Anteseden dari implikasi logic
c. Anteseden dari implikasi logic
d. 
3. Hubungan Disjungsi berganda
4. Perumusan Anteseden Disjungsi 

C. DISJUNGSI ALTERNATIF (ke2 pilihannya tidak dapat bersatu da tidak ada kemungkinan ke3 )
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan pengatauan berlawanan penuh antara 2 bagian, yakni antara bagian pertama (P1) dan bagian kedua (P2), tidak dapat bersatu dan tidak dapat kemungkinan ke3.
WNI baik berbangsa Indonesia asli atau keturunan asing adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan.
P1 : WNI baik berbangsa Indonesia asli “p”
P2 : atau keturunan asing “q’ adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan
p ?v q dibaca p atau q
  hanya p atau q
  
D. DISJUNGSI KOLEKTIF ( jika ke2 pilihannya dapat bersatu dan ada kemungkinan ke3 )
III. PROPOSISI KONJUNGTIF
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan penyertaan 2 bagian yang ke2 nya sebagai unsure.
Bung karno adalah seorang proklamator dan presiden pertama RI
P1 : Bung karno adalah seorang proklamator “p”
P2 : presiden pertama RI “q”
p ? q dibaca p dan q
  p yang q
A KONJUNGSI DISJUNGSIF
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan penyertaan 2 bagian yang ke2 nya dapat dikembalikan dalam bentuk pengatauan.
Bilangan asli itu ada yang genap dan ada yang ganjil
Secara terperinci dibedakan dalam,
1. Konjungsi Ekslusif
Pernyataan dengan hubungan penyertaan yang ke2 bagiannya tidak dapat bersatu tapi ada kemungkinan ke3.
Menteri2 negara ada yang kelahiran jawa dan ada juga yang kelahiran sumatera.
2. Konjungsi Inklusif
Pernyataan dengan hubungan penyertaan yang ke2 bagiannya dapat bersatu tetapi tidak ada kemungkinan ke3.
Peserta tes yang diterima dalam lembaga bahasa ada yang les tes bahasa inggris dan ada juga yang les bahasa Indonesia.
3. Konjungsi Alternatif
Pernyataan dengan hubungan penyertaan yang ke2 bagiannya tidak dapat bersatu dan tidak ada kemungkinan ke3.
WNI ada yang berbangsa Indonesia asli dan ada yang keturunan asing
B KONJUNGSI PREDIKATIF
Pernyataan majemuk yang mempunyai hubungan penyertaan berbentuk penyatuan 2 bagian, dalam arti bagian pertama dan bagian kedua merupakan sebuah sebutan.
Suharto adalah purnwirawan jendral TNI dan presiden RI.
Kemanusiaan yang adail dan beradab
Dalam bahasa sehari2 tidak harus terikat pada kata dan saja dapat juga menggunakan kata, yang, juga dan tetapi. Missal,
1. Mukti ali adalah seorang guru besar IAIN yang pernah menjabat sebgai menteri. Dinyataka juga Mukti ali adalah seorang guru besar IAIN dan yang pernah menjabat menteri agama
p dan q, p ? q
2. Bung karno adalah presiden pertama RI yang terkenal sebagia ahli pidato. Dinyatakan juga Bung karno adalah seorang presiden pertama RI dan terkenal sebagi ahli pidato
p dan q, q ? p
3. Dia pandai mencari uang tapi pemboros sehingga kehidupannya kurang terus. Dinyatakan juga Dia pandai mencari uang dan pemboros sehingga kehidupannya selalu kurang terus.
p dan q, p ? q