Kamis, 25 September 2008

bab 2 dasar2 penalaran

DASAR2 PENALARAN
I. KONSEP DAN TERM
Hasil tangkapan akal manusia mengenai objek baik material maupun non material disebut ide atau konsep. Ide berasal dari kata yunani eidos_ gambar, rupa yang dapat dilihat. Konsep _ kata latin _ Concipere_ mencakup, mengambil, menangkap, jadi konsep berate tangkapan
 Konsep atau ide atau juga pengertian adalah bersifat kerohanian dan dapat diungkapkan kedalam bentuk kata atau istilah yang disebut dengan istilah “ term “
Misal, 
 Istilah “ demokrasi “ dibentuk dari 2 rangkaian kata yunani demos dan kratein. Pengertian yang terkandung dalam rangkaian 2 kata tersebut disebut konsep atau apa yang dimaksudkan oleh istilah demokrasi itulah yang disebut konsep atau pengertian. Sedangkan istilah “ demokrasi “ itu adalah “ term “
Term sederhana atau term simple _ konsep atau pengertian yang terdiri dari satu kata atau istilah missal, manusia, gajah, Negara
 Term komposit atau term komplek _ jika terdiri atas beberapa kata missal, penyair modern, wawsan nusantara, politik srategi nasional.
 Term adalah symbol atau kesatuan beberapa symbol yang dapat untuk menyatakan suatu konsep atau pengertian. Dapat dibedakan,
1. Kata Kategorismatis
Kata yang dapat mengungkapkan sepenuhnya suatu pengertian yang berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain meliputi: nama diri ( mis Saddam Husain ), Kata sifat misal berakal, istilah yang megandung pengertian umu mis manusia.
2. kata sinkategorimatis
kata yang tidak dapat megungkapkan suatu pengertian yang berdiri sendiri jika tidak dibantu oleh kata lain mis, adalah jika, semu maka, dsb
A. KONOTASI
Keseluruhan arti yang dimaksudkan oleh suatu term, mis
Konotasi term “ manusia “ adalah “ hewan yang berakal budi “ atau secara terurai dapat dirumuskan: “ substansi ( unsure dasar) yang berbadan berkembang berperasa dan berakal ( sifat2 pembeda
B. DENOTASI
Keselurahan hal yang ditunjuk oleh term atau dengan kata lain keseluruhan hal sejauhmana term itu dapat diterapkan. Mis, 
Denotasi term manusia yang didefinisikan sebagi hewan yang berakal, dapat diterapkan pada bangsa Indonesia, bangsa cina dsbyang dapat ditunjuk oleh term manusia
term konotasi Denotasi
Substansi

Badani

Organisme

Hewan

Manusia
 : substansi (1)

: Substansi berbadan (2)

Substansi berbadan berkembang

Substansi berbadan berkembang
Berindra (4)
Substansi berbadan berkembang
Berindar berakal (5) Benda2 gas, benda2 mati, tumbuh2an, binatang, manusia (5)
benda2 mati, tumbuh2an, binatang, manusia (4)
tumbuh2an, binatang, manusia (3)

binatang, manusia (2)

manusia (1)


II. BERBAGAI MACAM TERM
A. BERDASARKAN KONOTASI
Dapat dibedakan antara term konkret dan term abstrak. Konotasi term dapat dibedakan anatara
1. Lingkungan hakikat
Term yang mempunyai persamaan satuan dalam satu makna tanpa perbedaan tingkatan menurut hakikatnya. Mis “manusia”. Ada 2 macam ,
a. Hakikat konkret
Menunjukkan ke”hal”-nya suatu kenyataan atau apa saja yang berkualitas dan bereksistensi tertentu. Mis manusia dan kera
b. Hakikat abstrak
Menyatakan suatu kualitas yang tidak bereksistensi tertentu atau kualitas yang terlepas dari eksistensi, mis kemanusian, kebenaran dsb
2. lingkungan sifat
term yang didalam halnya itu ada perbedaantingkatan, mis “berbada” arti yang dikandung term ini terdapat suatu perbedaan kekuatan dan kelemahan, yaitu berbadanya manusia lain dengan berbadannya binatang, tumbuh2an, dsb. Ada 2 macam
a. Sifat konkret
Menunjukkan pen-“sifat”-nya suatu kenyataan atau apa saja yang berkualitas dan bereksistensi. Mis berbadan, merah, persegi
b. Sifat abstrak
Menyaakan pensifatan yang terlepas dari eksistensi tertentu, mis kerasionalan , kebijaksanaan
B. BERDASARKAN DENOTASI
A. TERM UMUM
Mencakup keseluuhan hal2 yang ditunjuk tiada terkecualinya, dibedakan,
a. Universal
Sifat umum yang berlaku didalamnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Mis organisme, manusia, kemanusiaan
b. Kolektif
Sifat umum yang berlaku didalamnya menunjuk suatu kelompok tertentu sebagai kesatuan. Mis, rakyat Indonesia, mahasiswa UGM
Term umum Term khusus
a. organisme
b. semua perangko
c. hewan
d. semua bilangan
e. universitas di indonesia a. hewan
b. kumpulan perangko tahun 1997
c. manusia
d. bilangan ganjil
e. UGM

? x atau A x dibaca “untuk semua x”, “untuk semua x berlakulah “
? x atau Ex dibaca “ada x”, “terdapatlah suatu x sedemikian “
B. TERM KHUSUS
Hanya menunjukan sebagian dari keseluruhan, dibedakan
a. Partikluar
Sifat khusus yang berlaku didalamnya hanya menunjuk sebagian tidak tertentu dari keseluruhan. Mis sebagian manusia
b. Singular
Sifat khusus yang berlaku didalamnya hanya menujuk pada satu hal atau suatu himpunan yang mempunyai hanya satu anggota. Mis persiden pertama RI
C. BERDASARKAN PREDIKAMEN
Ialah cara beradanya seuatu, perlu diketahuai term”ada” atau “yang ada” adalah term trasendal yang terdasar dan paling luas himpunannya. Selanjutnya dibagi dalam
1. Ada yang tidak terbatas, yang mewujudkansebuah term, dan menunjuk suatu realita yang khas, yakni Tuhan
2. ada yang terbatas, (atau adanya ciptaan), yang mewujudkan genus pertama dan tertinggi.
D. BERDASARKAN PREDIKABEL
Cara menerangkan sesuatu, juga merupakan cara menyatakan diri yang dapat terlepas dari beradnya sesuatu atau cara tertinggi yang dipergunakan oleh predikamen2 untuk menyatakan diri, mis aristoteles manusia, aristoteles hewan, Aristoteles berakal.
Dibedakan dalam,
1. GENUS
Himpunan golongan2 menunjukkan hakikat yang berbeda tetapi terpadu oleh persamaan sifat, mis term”hewan”. Dibedakan dalam
a. Genus jauh 
Yang tidak ada genus lagi datasnya dan memuat genus2 dibawahnya. Mis, “ada yang fana”. Disebut juga “summum genus” atau “genus hakiki”.
b. Genus tengah
Yang diatasnya ada genus yang lebih umum dan dibawahnya ada genus yang lebih khusus. Mis, “organisme”
c. Genus dekat
Yang langsung berada diatas golongan. Mis “hewan” dalam hubungan dengan term manusia
2. SPESIES
Himpunan sesuatu yang menunjukkan hakikat bersamaannya bentuk maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dari lain2 golongan. Dibagi dalam
a. Spesies jauh, idem genus tengah, yakni term universal yang menghimpun golongan2 yang dapat berlaku sebagai genus, mis “organisme”
b. Spesies tengah, idem genus dekat, yakni term universal yang langsung menmghimpun golongan2 yang tidak dapat berlaku sebagai genus. Mis “hewan”
c. Spesies dekat disebut “infima spesies” atau spesies hakiki, yaitu term universal yang dibawahnya hanya ada satuan khusus saja yang sangat sempit denotasinya sehingga tidak bias menjadi genus. Mis “manusia” dibawahnya terdapat umar, ali
3. DIFERENSIA
Sifat pembeda yang menunjukan ahkikat suatu golongan sehingga terwujud kelompok diri. Dibedakan dalam
a. Diferensia generic
Cirri pembeda yang membuat genus lebih tinggi menjadi ;ebih rendah. Mis, badan”berjiwa”, organisme”berperasa”
b. Diferensia spesifik 
Cirri pembeda yang mebuat genus terdekat menjadi spesies. Mis hewan”berakal budi “
4. PROPIUM
Sifat khusus sebagi predikat yang niscaya terlekat pada hakikat sesuatu diri sehingga dimiliki oleh sekuruh anggoat. Debedakan dalam,
a. Propium generic
Sifat khusus yang berpangkal pada jenis sesuatu. Mis sifat”dapat mati”
b. Propium spesifik
Sifat khusus yang berpangkal pada hakikat yang utuh dari sesuatu. Mis sifat ”berpolitik”.
5. AKSIDEN
Sifat kebetulan sebagi predikat yang tidak bertalian dengan hakikat sesuatu diri sehingga tidak dimiliki oleh seluruh anggota golongan. Dibagi dalam
a. Predikamental 
Sifat kebetulan yang menyertai cara beradanya sesuatu dan melekat pada subjek. Mis sifat “terpelajar”, “terdidik”.
b. Predikabel 
Sifat kebetulan yang menyertai cara menyatakansesuatu yang tidak mutlak. Sifat2 ini berlawanan dengan siufat khusus. Mis, “berambut pirang” untuk manusia, yakni mausia berambut prang.
E. PEDOMAN PRAKTIS PREDIKABEL
Genus : peraturan pemikiran kritik dan sistematik
Spesies : hokum filasafat
Deferesis : bersifat memaksa untuk mencari hakikat atau kebenaran sesuatu.

III. PRINSIP2 PENALARAN
Prinsip sering diartikan dengan kaidah atau hokum disebut juga aksioma atau prinsip dasar. Euklidus 300sM: suatu keseluruhan lebih besar dari bagian “. Prinsip dasar pernyataan dikemukankan pertama kali oleh Aristoteles 384-322 sM.
A. PRISIP IDENTITAS
Latinnya Principium indentitas ( law of identity ), merupakan dasar dari semua penalaran, sifatnya langsung dan jelas dengan sendirinya. Menyatakan “ sesuatu hal adalh sama denan halnya sendiri “ denan kata lain “sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan sendiri bukan yang lain.
P<---------> dbaca p adalah identik dengan p itu sendiri.
Mis, “ takwa yang sebenar2nya ‘ adalah dasar moral pancasila.
B. PRINSIP NON KOMNTRADIKSI
Latinnya Principium contradictionis ( law of contradiction) yakni prinsip kontr\adiksi menyataka “ sesuatu tidak dapat sekaligus merupakan hal itu dan bukan hal itudalam asatu kesatuan” atau Sesuatu pernyataan tidak mungkin mempunyai nilai benar dan tidak benar pada saat yang sama.
-(p? -p) dibaca : tidaklah demikian halnya bahwa p dan non p bersamaan.
C. PRINSIP EKSLUSIF TERTII
Latinnya Principium excvlusi tertii ( law of excluded middle ), prinsip penyisihan jalan tengah, menyataka “ sesuatu jika diyatakan sebagai hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah” atau “ sesuatu x mestilah p atau non p tidak ada kemungkinan ketiga”
( p ? p ) dibaca sesuatu mestilah hanya p atau non p
D. PRINSIP CUKUP ALASAN
Dikemukan oleh Gottfriend Wilhelm von Leibnez 1646-1716. latinnya principium rationis sufficientis ( law of sufficient reason), menyatakan “ suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal tertentu mestilah berdasarkan alas an yang cukup, tidak mungkin berubah tanpa sebab2 yang mencukupi” atau adanya sesuatu itu mestilah mempunyai alas an yang cukup, demikian pula jika ada perubahan pada keadaan sesuatu “
 

Tidak ada komentar: